Ilham Wahyudi Silaen

Ilham Wahyudi Silaen, hanya anak kampung yang terlahir dari keluarga sederhana. Selalu berusaha untuk menggapai mimpi. Berprofesi sebagai pendidik honorer. Mott...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kenduri (Tantangan Gurusiana Hari Ke 35)

Kenduri (Tantangan Gurusiana Hari Ke 35)

Dalam kehidupan bermasyarakat, banyak kegiatan-kegiatan yang saat ini hampir tidak diketahui kaum milenial. Contohnya adalah kenduri. Banyak kaum muda hanya menganggap kenduri itu hanya datang, duduk, pulang. Padahal dalam kegiatan itu banyak pelajaran tentang silaturahim. Misalnya, tegur sapa antara yang di undang, dengan tuan rumah. Duduk bersama, ngobrol, dan berdoa, sebebarnya inti dari kenduri itu berbagi.

Di desaku, kenduri ada dua versi. Pertama, kenduri dengan cara makan bersama di tempat tuan rumah. Kedua, membawa bekal dari tuan rumah ke rumah masing-masing. Kalau aku, lebih suka yang kedua. Karena kita bisa menikmatinya bersama keluarga. Saling merasakan yang telah dibagi pemilik hajatan. Biasanya, versi pertama identik dengan kebiasaan orang bermarga. Kalau versi kedua kebiasaan orang jawa. Itulah yang terjadi di desaku.

Saat ini, banyak warga yang memilih versi kedua. Mau bermarga ataupun yang tidak bermarga sama saja. Selain simpel, juga tidak boros. Hanya membagikan bontot (bekal) untuk dibawa pulang. Kalau makan di tempat, akan banyak kerja juga banyak butuh tenaga serta butih waktu lama.Yang terpentingkan hajat berbagi tersampaikan. Medki tampak sederhana bekal yang dibawa pulang. Tapi, nikmatnya sunghuh luar biasa. Satu tempat itu bisa dinikmati satu keluarga, isinya pasti sudah pada tahu. Sederhana bamun penuh cita rasa. Ada tumis kacang, urap, ayam semur, mi lidi tumis, telur rebus dan peyek. Luar biasa sebenarnya kegiatan ini. Patut untuk dijaga agar tetap terjalin persaudaraan. Ingat tanpa mencampur adukkan dengan hal yang tidak dianjurkan Allah SWT.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak, kalau di daerah tempat tugas saya tinggal pertama kale eks trans, selain ada berkat utk dibawa pulng makan juga di rumah yg punya hajatan.

14 Jul
Balas

Biasanya, makanan ringan dan bawa berkat

14 Jul

Tmpat kami skr bgitu jg sring bawa plg apalagi sjk covid

14 Jul
Balas

Saya setuju pak. Hemat tenaga utk cuci tempat makan, dan tidak mubazir ya pak. Nikmati bersama keluarga.

14 Jul
Balas

Ya buk

15 Jul

Sama di Jawa Tengah Pak Silaen.

14 Jul
Balas

Semangat berkarya, Bapak. Di Damuli tingfalnya kah....

16 Jul
Balas

Saya suka nasi kenduri,pak. Katanya karena bau doa..he..he..

14 Jul
Balas



search

New Post